Sandal Drop Foot pada pasien kusta

Sandal Drop Foot pada pasien kusta

Terjadinya cacat pada penderita kusta disebabkan oleh kerusakan fungsi syaraf tepi, baik karena kuman kusta mupun karena terjadinya peradangan (neuritis) sewaktu keadaan reaksi kusta, kerusakan tersebut meliputi:
  1. Kerusakan fungsi sensorik
Kelainan fungsi sensorik ini menyebabkan terjadinya kurang/ mati rasa (anastesi). Akibat kurang/ mati rasa pada telapak tangan dan kaki dapat terjadi luka. Sedangkan pada kornea mata akan mengakibatkan kurang/ hilangnya  reflek  kedip  sehingga  mata  mudah  kemasukan  kotoran, benda-benda   asing   yang   dapat   menyebabkan   infeksi   mata   dan akibatnya kebutaan.
  1. Kerusakan fungsi motorik
Kekuatan otot tangan dan kaki dapat menjadi lemah/ lumpuh dan lama- lama ototnya mengecil (atrofi) oleh karena tidak dipergunakan. Jari-jari tangan dan kaki menjadi bengkok ( claw hand/ claw toes ) dan akhirnya dapat terjadi kekakuan pada sendinya. Bila terjadi kelemahan/ kekakuan pada mata, kelopak mata tidak dapat dirapatkan (lagophtalmus).
  1. Kerusakan fungsi otonom
Terjadinya gangguan kelenjar keringat, kelenjar minyak dan gangguan sirkulasi darah sehingga kulit menjadi kering, menebal, mengeras dan akhirnya dapat pecah-pecah. Pada umumnya apabila akibat kerusakan fungsi saraf tidak ditangani secara tepat dan cepat maka akan terjadi ke tingkat yang lebih berat.





   Drop foot adalah kelumpuhan pada kaki akibat saraf peroneus profundus. Kaki yang mengalami drop tidak bisa menapak tanah dengan rata dan tidak punya kekuatan untuk melangkah, sehingga langkah kaki seakan-akan diseret. Drop foot mengacu pada kekacauan yang melibatkan otot pergelangan kaki. Seseorang dengan kaki drop memiliki kontrol terbatas atas gerakan kaki.
Penanganan pemberian alat

Sandal MCR spring drop foot-AFO berfungsi untuk mencegah drop foot yang berlebihan pada saat swing fase. Nama dari Spring menunjukkan bahwa orthosis tersebut mendukung secara mekanik pada saat fase puss - of, Sandal MCR spring drop foot-AFO bisa mengurangi drop foot yang berlebihan pada swing fase dan bersifat fleksibel sehingga memungkinkan terjadi gerakan dorsi fleksi pada saat midstance. Penggunaan sandal MCR spring drop foot-AFO pada saat terminal stance akan meringankan fungsi ankle sebagai tunpuan yang harus menghasilkan kekuatan yang besar.
Sandal MCR spring drop foot-AFO memposisikan foot dalam keadaan dorsal fleksi normal selama swing fase, tetapi dengan desain yang semi fleksible selama stance berfungsi medukung gerakan normal tibia (normal tibial progression). Sandal MCR spring drop foot-AFO bisa memperbaiki fungsi ankle tetapi tidak menambah fungsi ankle yang bisa menyimpan dan mengembalikan energi secara mekanik atau bersifat pegas. Sandal MCR spring drop foot-AFO didesain dengan double spring dan cup bagian posterior guna untuk menghindari kontak dengan kulit lebih seperti pada AFO terbuat dr bahan plastic, karna pada penderita kusta fungsi otonom terganggu sehingga kelenjar keringat terganggu dan menjadi kering jadi tidak boleh terlalu banyak fiksasi di area kaki . Sandal MCR spring drop foot-AFO juga memiliki cup pad dan sandal MCR terbuat dari bahan yang lembut yang memberikan kenyamanan.
Sandal Drop Foot pada pasien kusta
Item Reviewed: Sandal Drop Foot pada pasien kusta 9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Emoticon? nyengir

Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^

Komentar Terbaru

Just load it!