TANGAN BIONIC I-LIMB
Tangan bionic yang sangat fungsional telah ditemukan. Seluruh jari tangan dapat bergerak dan mencengkeram seperti layaknya tangan manusia dan dikontrol otot dan pikiran si pemakai.
Tangan bionic i-LIMB memenangi MacRobert Award, penghargaan untuk temuan bidang rekayasa di Inggris dan ditampilkan di Museum Ilmiah London pada Kamis (12/6).
"Tangan itu memiliki dua keunikan. Pertama, kita menempatkan penggerak/motor ke dalam setiap jari yang berarti setiap jari dapat bergerak bebas. Kedua, ibu jari dapat berputar 90 derajat, seperti ibu jari manusia," jelas Stuart Mead, CEO Touch Bionics.
Pemasangan tangan itu kepada pasien yang buntung tidak perlu operasi bedah. "Ada dua elektroda yang ditempatkan di kulit yang membawa sinyal myoelectric," jelas Mead.
Gerakan diciptakan kontraksi oleh otot fiber di badan. "Ada dua komputer di belakang tangan yang berfungsi menginterpretasikan sinyal dan mengontrol tangan," katanya.
Teknologi tangan bionic telah diuji coba kepada sejumlah orang termasuk tentara AS yang kehilangan ibu jari dalam perang Irak. Bahkan, hasil temuan David Gow, direktur jasa rehabilitasi dan rekayasa NHS Lothian itu telah beredar dan dijual secara luas. Tangan bionic tersebut dirancang dan dibangun Touch Bionics yang berada di Livingstone, Inggris.
Donald MacKillop dari Kilmarnock merupakan salah satu orang pertama yang menggunakan tangan bionic pada 2006 dan telah melakukan uji coba menggunakan tangan yang baru beberapa bulan yang lalu.
Pensiunan tukang las itu kehilangan tangan kanannya dalam kecelakaan industri lebih dari 30 tahun yang lalu. Sejak itu, ia telah mencoba mengganti tangan buatan, tetapi tidak ada satu pun yang lebih baik daripada versi terakhir ini.
"Yang paling penting adalah gerakan dari jari, itulah yang benar-benar membedakan," katanya. "Tangan rasanya telah tergantikan dan sekarang saya terbiasa untuk mengambil barang-barang yang kecil. Jika kamu memberi beberapa orang tangan ini untuk sebulan dan lantas memberi mereka kembali alat yang lama, mereka akan
sangat kecewa."
Juan Arredondo, dari Texas, yang kehilangan tangan di Irak pada 2004, juga telah menggunakan tangan bionic. "Setiap hari saya memiliki tangan, dan itu mengesankanku," katanya.
"Sekarang saya dapat mengambil gelas styrofoamt anpa menumpahkannya. Dengan tangan yang lain, saya benar-benar harus berkonsentrasi karena besarnya tekanan ketika saya mengambil gelas."
Stuart Mead mengatakan bangga menjadi perusahaan yang menggerakkan teknologi tangan bionic dari tahap riset dan pengembangan masuk ke dunia nyata dan menjadi yang terdepan dalam perawatan pasien.
"Kami selalu ada untuk mengubah kehidupan pasien yang tidak berdaya dan luka parah dan itu menggetarkan perasaan bahwa kita sekarang dapat menyelesaikan persoalan," ujarnya.
Tangan bionic itu telah diuji di the National Centre for Prosthetics at Strathclyde University. (MEDIA INDONESIA, 15 Juni 2008, humasristek
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^